Inggris Mata-matai Wartawan Media Internasional
Liputan6.com, London - Salah satu badan intelijen Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ), dilaporkan The Guardian telah melakukan penyadapan terhadap email milik para wartawan media internasional seperti BBC, New York Times, Washington Post, Le Monde, The Sun, dan NBC. Kabar ini pertama kali dihembuskan oleh mantan agen National Security Agency (NSA), Edward Snowden.
Kepada The Guardian, Snowden juga menyebutkan bahwa praktik memata-matai wartawan tersebut telah dilakukan GCHQ sejak tahun 2007 silam. Menurutnya, pemerintah Inggris menganggap wartawan sebagai 'ancaman nyata' karena kerap memiliki informasi-informasi sensitif yang seharusnya tidak disampaikan pada publik.
Lebih lanjut dijelaskan, pihak GCHQ melakukan intersep (pencegahan) jaringan serat optik internet yang digunakan oleh beberapa media internasional. Mereka memeriksa berbagai email yang seharusnya masuk ke alamat email redaksi ataupun wartawan-wartawan secara individu.
Total hingga kini, ungkap Snowden, sudah ada sekitar 70.000 email yang diblokir oleh GCHQ. Demikian seperti dilansir laman Business Insider, Selasa (20/1/2014).
Pemerintah Inggris sendiri saat ini memang tengah giat membangun kekuatan cyber mereka guna menghadapi berbagai ancaman cyber yang semakin meningkat dan kompleks di tahun 2014 kemarin. Negeri Ratu Elizabeth ini juga telah bekerjasama dengan Amerika Serikat (AS), dan dilaporkan akan segera menggelar latihan perang cyber bersama.Ide menyinergikan kekuatan pertahanan cyber antar dua negara Adi Kuasa tersebut merupakan buah hasil pertemuan Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron di Gedung Putih beberapa waktu lalu.